10.2.06

Spirou, in very loving memory


28 oktober 2002 - 6 januari 2006

maafkan. aku tak lagi bisa
mempertahankanmu. maafkan keterpakuanku pada perih di ujung perutmu.
atau nafas tersengal di ujung mulutmu.
maafkan karena bukan aku yang
di sana ketika kau berpamitan. maafkan bila aku hanya bisa menyeka
butiran air yang berlelehan keluar dari persembunyiannya setiap kali
mereka berceloteh tentangmu. meski mungkin tidak seperih memandang ibu
bapak yang terhanyut air bah. atau rumah warisan yang tertimbun lumpur.
aku memang tidak bisa sehisteris mereka. yang meraung-raung ketika
sadar kau akhirnya bebas. atau marah dan membanting barang-barang
karena kesal tanpa daya. dengan caraku aku mencoba untuk tidak
bertanya. namun, percayalah bahwa aku kehilanganmu.

aku tidak
akan pernah siap kehilanganmu. tetapi kau miliknya. sekarang ia yang
akan merawatmu. lebih baik dari aku. yakinlah. aku telah menitipkan
pesan padanya untuk menggaruk perutmu yang buncit pada malam-malam yang
dingin. juga memelukmu sesekali secara rutin, walaupun mungkin kau
sangat membencinya. seperti yang biasanya kukatakan padamu, ingatlah
bahwa kalau makan kan bisa kapan aja, tapi kalau peluk kan nggak? aku
hanya ingin kau tahu bahwa tidak ada yang ingin menyakitimu. semua
sayang padamu.

aku berterimakasih padanya. meskipun sebentar, ia
sempat mempercayakanmu kepadaku. aku tahu bahwa kau juga akan selalu
ingat padaku. karena aku akan selalu ingat tentangmu. sikap pengecut
dan pesimismu. hentakanmu yang bersemangat pada tubuhku. tampang bad
mood-mu karena tidur siang yang terganggu. pelukan ganjilmu yang
pertama dan terakhir pada mandimu yang terakhir. gigitan pertama dan
terakhirmu di telapak tangan kiriku. luka itu sudah tak sakit lagi.
setidaknya sudah tak sengilu rasa perih di bagian tengah dadaku jika
mengingatmu. aku sangat percaya bahwa ia pasti menjagamu dengan sangat
baik. walau aku akan rindu memeluk tubuhmu yang lembut dan mencium
aroma wangi punggung serta tengkukmu setelah mandi. mungkin suatu saat
aku akan bertemu lagi denganmu. kau akan tersenyum riang dengan bibir
merah muda yang merekah dan hidung pink yang basah. aku akan membawakan
tuna putih yang sangat kau suka. tanpa lalat-lalat. tanpa kutu-kutu dan
pinjal. tanpa erangan. tanpa perih. tanpa batu-batu sialan itu. tanpa
pedih. tetapi, untuk saat ini, aku merelakanmu untuk bersamanya. terima
kasih karena telah mempercayaiku dengan cintamu. aku sudah sangat
merindukanmu.

Spirou, you are free now. May you rest in peace. I love you and really really am missing you.