10.11.08

growling at shits

dosa apa saya kemarin. segala urusan tidak ada yang beres. diawali dengan urusan logistik kantor keparat yang seharusnya selesai sejak 3 bulan yang lalu. sejak sebelum puasa. pre papua. pre surabaya. pre mukernas. pre anyer. which part of my sentence is not clear to his fucking ears. or he is just plain stupid not to get what i was saying. urusan bela-beli barang begini saja birokasinya merepotkan. saya jadi malu dengan rekan kerja saya. mereka dengan rendah hati mau mengikuti kemauan si karyawan bodoh itu. we have fucking agreement, you moron! would you eat the shit if anything goes wrong? yeah. exactly my point. you wouldn't.

 

sudah capek. letih. lemah. lesu. dan tak bersemangat hidup. masih harus ditambah bertarung melawan kemacetan. baru keluar dari kantor saja pemandangan sudah tidak mengenakkan. perempatan penuh mobil dari sana sini. agak lama juga harus menunggu metromini. belum lagi harus beramah-ramah dengan si mantan interpreter. karena sama-sama nunggu di perempatan. dengan kelas yang berbeda tentunya. dia, taksi. saya, bis tigaperempat. malasnya, i should be nice to him considering he just lost his job. but i actually was not, because he was littering sembarangan. he called me rasis terhadap bule kere. maaf ya. referensi saya terhadap kaum anda itu jack mcfarland. yang biar bodoh tapi peduli lingkungan. lagipula this is MY fucking country. you have NO right of destroying it. fother mucker.

 

it was not exactly a comfortable conversation. di pengkolan. macet. ngobrol sama alien. i cannot stand people starring. setelah agak lama akhirnya dapat metromini juga. saved by metromini. ternyata perjuangan tidak juga berhenti. bersama metromini lainnya masih ada 2 jam kemacetan yang harus diterjang. sialnya, sudah nyaris dekat rumah, ada berita dari para supir-supir angkot bahwa sungai di dekat rumah meluap. dammit. padahal hujan tidak sampai seharian. i felt sorry for those people living di bantaran sungai, though. ini memang fenomena yang terjadi di setiap hujan deras. see, bahkan i can no longer put keterangan waktu di situ, karena, yah, hujan dan banjir memang kurang bisa diramalkan. akhirnya setelah muter sana-muter sini dan sms sana-sms sini, akhirnya terbebas juga dari kemacetan dan kebanjiran. perjuangan hari itu diakhiri dengan jalan kaki sekitar lima menit karena kami tidak diturunkan di tempat yang seharusnya (yakni di depan rumah, at least for me). dan khusus untuk saya, digarnish dengan sudah terkuncinya pagar rumah karena ternyata sms saya telat masuknya.

 

oh, life!

8 komentar:

bima bijak mengatakan...

ojo misuh-misuh........

neurotic freeloader mengatakan...

sekali-sekali gpp :B

saiful hakiki mengatakan...

ho... penuh perjuangan he6x

soen dari mengatakan...

ya ampun, survival beneran deh dikau. *ironic*
podo, beberapa hari ini, isi mulut comberanku hanya makian makian dan pisuhan. arrrrrrrrrrrrrrrrrr.

neurotic freeloader mengatakan...

iya, nih.. ujan bin banjir bikin idup susah

gmana kabarnya, pul? udah selesai s2nya?

neurotic freeloader mengatakan...

ga tau nih.. as if am being punished for the things i never realized i ever did :B

saiful hakiki mengatakan...

lho kamu dah gak di LSM lagi ya? *kata yazt*
s2 masi lama kayanya swaz, gak tau lagi deh
(-_-)

neurotic freeloader mengatakan...

wah ini susah jawabnya.. mesti diseminasi.. where i work is not LSM ato NGO.. tapi non profit private organisation.. nah, bingung kan? ya gitu lah.. ribet..

s2: yo alon alon waton klakon, pul!