7.9.09

makroekompromi

maklumi saya bila masih tidak mengerti;

dengan anak-anak muda berkostum urban

(celana levi's, kaos berjargon, dan sepatu converse)

yang tekun belajar tentang ilmu membela proletar

di tengah kepulan asap-asap rokok

ditemani buku-buku marx, lenin, stalin dan mao yang

berbaur dengan macbook dan latte panas setengah harga

-dengan membawa cangkir atau termosmu sendiri-

di pojokan gerai-gerai kopi waralaba barat

sambil sesekali mengupdate status

di situs-situs pergaulan masa kini

dengan mengutip che, castro atau tan malaka

masih dengan macbooknya

yang mengandung sambungan maya nirkabel.

 

itukah kompromi? atau itulah kini?

4 komentar:

bima bijak mengatakan...

masa sih sekarang kayak gitu? che, castro, tan, lenin, stalin dan mark masuk ke kedai kopi?

asri saraswati mengatakan...

apa boleh buat. it's now hip to know che, marx, stalin, dan keblinger, sambil diam2 tetap nggak paham konteks jargon-jargon tersebut. apakah saya boleh, tetap suka kopi yang mainstream setengah harga (murni karena saya suka barang manis diskonan)? please dont reject me from your group.

neurotic freeloader mengatakan...

mungkin nggak semua.. saya masih mencoba memaklumi diskusi keproletaran di black canyon coffee.. tapi kedai-rantai asal seattle itu disusupi idealisme kerakyatan? *ah! sayapun masih belajar.. bukankah di dunia budaya, budaya bentukan juga budaya.. vox populi vox dei.. vox dei is divine.. ergo, rakyat is divine*

neurotic freeloader mengatakan...

grup apa ya? saya pun interna(tiona)lly displaced person.. maka tidak dimiliki oleh grup apapun.. tidak juga bagian dari yang sami'na wa atho'na.. *alias barang reject'an juga*