5.6.05

despite all the loathing


mungkin semua hanya karena aku tak pintar mengujarkan sayang
atau kau hanya terlalu sibuk menaruh impian
serta menagih pengharapan
asal kau tahu,
aku tak pernah ingin menjadi seorang ilmuwan
apalagi menumbuhkan uban-uban penanda seutas rasa percaya
sembari menambahkan kerut-kerut halus pada dahi
sebagai akibat dari indoktrinasi kepada segerombolan pemuda sarat idealisme
aku jauh dari pesimis, aku apatis
empatiku tentang hal-hal yang kau suka telah mati
diriku memang semata-mata tidak ingin bertaruh mencoba menjadi baik
sekarang hanya jahat yang mengendap di pikirku, di hatiku, di otakku, di nuraniku
kadang-kadang manusia tidak diizinkan untuk menikmati angannya
maka nikmatilah yang ada
sejujurnya, bagiku, kau adalah teman berbagi
tidak ada yang menampung amarah dan sekaligus minatku sepertimu
mendengarmu berkilo-kilo jauhnya dan masih mengerti ocehanku
seakan menghapus hari-hari saat aku menilaimu rendah
melenyapkan puluhan tahun masa-masa tanpa sega, nintendo dan barbie
meniadakan aturan tiran tentang kelas tiga ipa
atau sebuah tanggung jawab demi peringkat sepuluh besar di kelas
entah apakah aku pantas kau banggakan
sementara aku seringkali malu memilikimu
seumur hidup mungkin aku tidak akan pernah menyatakan apapun
tapi ingatlah bahwa sepertinya aku bukan lagi tabula rasamu
aku memang mencintaimu
dengan caraku sendiri

with the things you have and have not. forever you will always be what you are now.


Tidak ada komentar: