16.4.07

dogday afternoon.. almost midnite, malah

insiden I
sebuah percakapan bodoh antara kakak dan adik.
adik: siapa tuh, nama anjingnya cici? sing ireng iku.
kakak: sopo, yo? aku lali.
adik: dina! iyo. dina. *dengan setengah berteriak.*
kakak: o iyo. dina sama boi.
adik: kirik kok jenenge dina. mesakke.
kakak: mending. timbangane kucing jenenge mobili.
adik: mobili iku unik. nggak ada kucing lain yang namanya mobili. apalagi bolidut.
kakak: opo meneh iku. mbok pikir kucinge gak isin?
adik: malah bangga. namanya istimewa. nggak ada yang nyamain.
kakak: isin.


insiden II
bermaksud memperluas pengetahuan dengan belajar memasak di rumah kawan. seorang manusia dengan baju hitam celana hitam dan tas hitam pulang terlalu malam. dua ekor mahkluk lain penasaran. satunya hitam. satunya putih.
manusia: *dalam hati* waduh, kok perasaanku gak enak ndelok kirik-kirik iku.
anjing: apa ya yang hitam-hitam itu? jangan-jangan maling? datengin, yuk.
manusia: *dalam hati* asu.. kirike kok podo mrene? males dijenggongi ik!
anjing: hoi.. hoi.. mbak.. mas.. manusia.. maling bukan? heh! hoi.. hoi!
manusia: *dalam hati* dasar kirik! ngalingi ae ik! dobol! jenggong terus sisan. sumpek, ngreti?
anjing: *sembari menggigit-gigit bagian bawah celana si manusia* hoi.. manusia! ditanyain kok diem aja! sombong bener, dah!
manusia: *dalam hati* waduh.. kok sikilku dicokot! asu ik! *menarik-narik kaki supaya celana tidak terus-terusan digigiti si anjing*
tiba-tiba terdengar bunyi "brett." si manusia berdoa bahwa itu adalah suara kentutnya. sembari terus menarik-narik kakinya dari gigitan si anjing.
anjing: heh! ditanyain kok diem aja! ya, sudah, sana pergi!
manusia: *dalam hati sambil menyebrang jalan* kok tungkakku teles-teles perih to?
lalu si manusia mengangkat kakinya.
manusia: jangkrik! asu kirik! clonoku suwek ik! diileri sisan! nasib-nasib! *bersungut-sungut seraya naik ke dalam angkot*


insiden III

seorang kakak mendapat sms dari adiknya.
kakak: *membaca dalam hati* wingi aku dicokot kirik. gak luka, tapi clonoku suwek trus akeh ilere kirik.
adik: *dalam hati* pasti dia nertawain aku. mungkin aku kualat sama si dina. wingi kan kirike mirip karo dina. ireng.


moral of the story:
jangan pernah ngrasani. what you get is what you give in return. it will backfire.
ada gunanya punya celana persis sama dua biji. kita tidak pernah tahu kapan kita bertemu mahkluk-mahkluk penasaran. khususnya yang ilernya massive.




6 komentar:

soen dari mengatakan...

hihihihihi..*ngakak berat*...

neurotic freeloader mengatakan...

*tersenyum miris penuh dengan derita*

soen dari mengatakan...

swassssssss..sumpah aku isih ngakak meski wis moco iki bolak-balik..secara ini based on true story :)))) tak link ning mp-ku yoh, ben okeh sing mboco *maap bukan ingin mentertawakan penderitaanmu, karena ternyata dibalik sengsara ada nikmat..untuk orang lain* .. jangan2 selain kuwalat sama dina, kowe kokehan mambu kucing po yo... mobili karo bolidut sopo sing ngingoni saiki???? kowe ngilang terussssssssssssss...

alinism bjutie mengatakan...

based on true story???? wahhahahaa..
aku mau dooong ketemu sama anjing sing iso ngmg ... hihihi

Lulu A mengatakan...

nek ngrasani podo karo kirik hehehe waaaah lucu2

neurotic freeloader mengatakan...

mbak ndari: bahagiamu deritaku.. tapi aku lila hahahahaha

arlini: very true story indeed

luluone: nggak selucu itu, sih klo ngalamin hahahahahaha