13.1.05

tentang beribu jam setelah perintah selembar keju


ketika aku sadar bahwa kata-kata itu hanyalah luapan kekesalanku, aku
hanya bisa mengeluarkan helaan panjang. aku tidak pernah benar-benar
membencimu. sama bukan? kau pun begitu. hanya kadang aku tak mengerti,
kau selalu memintaku begini dan begitu, tanpa kau sisihkan waktu untuk
mendengar keberatanku? jika ceritaku menjenuhkan pikiranmu atau
nyanyianku terdengar seperti suara penyiar melafalkan rentetan
harga-harga tomat bondol dan cabe keriting di RRI, mengapa tak kau
katakan? hmmm. aku pasti akan sakit hati? tentu saja, tetapi itulah
saat ketika aku belajar menerima bahwa aku tidak sempurna.

aku
kembali menghela nafas ketika aku ingat bahwa masalahmu bukan hanya
aku. aku harus membagimu dengan yang lain. dunia tidak hanya tentang
dirimu untukku. namun, sempatkah dirimu menanyakan siapa lelaki-lelaki
yang terkadang singgah setelah adzan isya berkumandang. atau sudikah
kau tinggal dan bercakap-cakap dengan teman-teman wanitaku seperti
ketika secara tak sengaja mereka berkendara bersama kita? atau
khawatirkah dirimu ketika aku bermalam dengan berpuluh-puluh orang yang
baru saja kukenal selama kurang dari tiga bulan? kau jarang melarangku
melakukan sesuatu. lucunya, kadang aku ingin kau melakukan itu. kau
tidak ingin aku membencimu karena kau mengekangku? jangankan tentang
itu, aku juga sudah kesal padamu dengan berbagai alasan yang lain.

kadang
semua terasa lebih berat, seperti ketika aku sadar bahwa aku masih
menyimpan kenangan ketika dirimu dengan setia menantiku di dalam mobil
di depan gerbang sekolah. saat kau menungguku selama berjam-jam di
parkiran yang terik, sementara aku bercanda dengan teman-temanku. tidak
banyak orang yang mau melakukan itu untukku. bahkan orang-orang yang
digaji papa pun tidak suka menungguku selama itu. hanya kau yang mau
melakukannya. tanpa gerutuan sesudahnya. gratis. ditambah senyum lepas
dan sebungkus martabak mini. aku pun tak pernah bertanya mengapa.

semoga
hidupku tidak akan pernah benar-benar menjadi seperti joel dan
clementine. aku menghargai setiap kenanganmu bersamaku. bahkan yang
terpahit sekalipun. meskipun mungkin diriku tidak akan pernah berterima
kasih atas kehadiranmu di dalam kehidupanku. aku tidak akan sempat
memujamu. aku tak punya waktu mencerna kasihmu. aku tidak akan ingat
jika dirimu pasti akan melakukan apapun untuk membahagiakanku. aku
tidak pernah merasakan sayangmu, senyummu, cintamu. aku hanya mampu
merapal serapah pada omelanmu, cemberutmu dan bentakanmu. kau
menyakitiku? rasanya aku yang lebih menyakitimu. padahal seharusnya
kita saling mencintai. mengapa ada rasa sakit? bukan kah cinta tidak
mengenal rasa sakit? apakah perasaanku padamu itu cinta? kau tak bisa
menjawabnya bukan? apakah perlakuanmu padaku itu cinta? sepertinya,
tetapi tahu apa aku tentang cinta? ah! sudahlah, perasaan kita tidak
perlu dinamai, biarkan saja. kita hanyalah ibu dan anak. hubungan kita
seperti majikan dan budak. seperti yang kukatakan ketika aku kembali
menyakitimu waktu itu.

-girls will turn to mothers, so mothers, be good to your daughters too-JM


Tidak ada komentar: