27.1.05

selingkuh


aku tidak pernah membayangkan bahwa pria
berkulit kelam itu akan kembali. sekarang aku menghadapi sebuah cerita
yang semi nyata. bahwa ia adalah seorang lelaki yang sangat menarik.
dialah lelaki dalam khayalan penulis-penulis depresif yang bermasalah.
sebentuk jiwa yang nyata yang tidak hanya mengerti apa itu warna tapi
juga paham dimensi dan paham bagaimana merangkainya hingga mataku
terhibur dengan bayang-bayang yang banyak disebut orang sebagai
bernilai estetika. pikiran-pikiran cerdasnya memuai dalam otakku yang
kosong dan membuai imajinasiku. ia membuatku mengangguk setuju bahwa ia
adalah lelaki yang memaknai tindakan-tindakan berlebihan lebih dalam
dari sekedar bunga mawar lima ribuan seorang lelaki gombal kepada gadis
centil bergaun merah muda.


sayang,
aku tidak bisa memberikan pembenaran, bahkan pada diriku sendiri, jika
aku kembali melayani kehadirannya. aku hanya mampu menarik dan
menghembuskan angin dari cuping-cuping hidungku untuk mengurangi sejuta
‘jika saja.’ tak sedikitpun timbul keberanian untuk semata-mata
membayangkan sebuah ‘ternyata.’ aku hanya bergeming dan bersikap dingin
memandang huruf-huruf yang berderet dalam surat elektronik yang
dikirimnya kepadaku kemarin. aku mengharamkan diriku untuk merasa
senang atas kehadiran benda tersebut karena aku mampu merasakan bahwa
aku tidak ingin seorang aku hadir dan mengkhayalkan lelaki dekil itu
bila sekarang aku yang di sampingnya.

‘he beats you once, and he’ll beat you again!’ -ryan-the oc-




Tidak ada komentar: