18.5.12

satu empat tiga

kata-kata itu keluar begitu saja. sesaat sebelum dirimu berangkat untuk menunaikan shalat jumat bersama kakakmu. katamu kau bahagia mendengarnya. ya. kau sudah terlebih dahulu mengucapkannya. berkali-kali. tentu kau ingin juga mendengarku mengucapkannya. entah apa yang mendorongku untuk mengucapkannya. bahwa kau muslim dan rajin sembahyang. atau jambul musangmu yang klimis dan selalu membuatku geli. mungkin juga bisep di kedua lenganmu yang putih dan kurus. barangkali foto-fotomu yang sok keren menyilaukan mataku. atau bisa jadi kesediaanmu untuk menerimaku beserta semua borok-borokku. yang kadang membuatku khawatir bahwa kau hanyalah orang aneh dengan sejuta perilaku menyimpang karena mampu melihat banyak hal tentangku yang tak bisa kulihat. tapi ini baru awal. aku belum tahu apakah aku mampu melihat dan menerimamu lebih dari sekedar tata bahasamu yang acak-acakan, aksen bicaramu yang sangat dusun dan kental, usiamu, etnismu, stereotipe tentang etnismu, pandanganmu dan banyak lagi lainnya. dan kau perlu mencari pekerjaan yang lebih mapan. namun, yang lebih penting lagi, aku berharap aku mengatakannya bukan karena dia meninggalkanku untuk selamanya.

Tidak ada komentar: